SOLOK - Menerima kabar duka bencana banjir yang melanda Nagari Salimpek dan Talang Babungo pada Rabu Pagi, 17 April 2024, Bupati Solok H.Epyardi Asda dengan sigap membawa Tim Tanggap Bencana yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR dan Pol-PP Damkar untuk meninjau langsung lokasi bencana.
Dari laporan Wali Nagari Talang Babungo Hafizur Rahman, luapan sungai Batang Gumanti terjadi pada Selasa sore dan menyebabkan beberapa lokasi di sekitaran Mesjid Baitul Safa, Pasar Talang Babungo, Rumah-rumah warga dan lahan pertanian di sepanjang aliran sungai terdampak banjir. Ia menyampaikan bahwa banjir juga terjadi di Jorong Aie Karuah Nagari Salimpek.
Wali Nagari mewakili warga Talang Babungo berharap pemerintah daerah dapat menormalisasi dan membenahi beberapa batu bronjong yang rusak akibat banjir.
"Alhamdulillah beliau (Bupati) langsung sigap menyikapi laporan kami pagi tadi dan datang langsung meninjau lokasi banjir. Laporan untuk normalisasi dan membenahi batu bronjong sudah beliau terima dan akan ditindaklanjuti, " tutur Hafizur Rahman.
Sebelumnya Bupati Solok telah meninjau lokasi Banjir dan melihat langsung kondisi maupun penyebab terjadinya luapan sungai Batang Gumanti. Sesuai laporan warga aliran sungai yang dangkal ditambah curah hujan yang tinggi menyebabkan air cepat meluap hingga menyebabkan banjir yang menggenangi rumah warga bahkan merusak lahan pertanian di sepanjang aliran sungai.
"Setelah melihat secara langsung dampak dan penyebab banjir di Talang Babungo dan Salimpek, In syaa ALLAH Pemerintah akan segera menurunkan alat berat untuk normalisasi dan membenahi batu bronjong di Sungai Batang Gumanti ini, " ucap Epyardi.
Lebih lanjut Epyardi menyampaikan bahwa, Kabupaten Solok juga merupakan salah satu daerah rawan bencana. Untuk itu ia bersyukur langkahnya dahulu untuk membeli ekskavator yang merupakan tindakan yang tepat karena memang alat berat sangat dibutuhkan untuk kondisi dan saat-saat seperti ini.
Kabupaten Solok sendiri saat ini telah memiliki 6 unit ekskavator besar, 2 unit ekskavator kecil, dan 2 unit Beckhoe Loader. Namun hal ini masih kurang, mengingat luasnya daerah Kabupaten Solok dengan 14 Kecamatan.
"Sebetulnya kita menginginkan ekskavator ini minimal ada 10 di daerah kita, namun karena banyaknya tantangan dan penolakan dari beberapa oknum yang mengatakan hal ini tidak berguna, sekarang dapat dilihat betapa berguna dan pentingnya ekskavator bagi kita di Kabupaten Solok." ucap Epyardi.
Bupati Epyardi sangat menyayangkan keterbatasan peralatan penunjang untuk mengatasi dampak bencana alam yang saat ini melanda beberapa daerah di wilayah Kabupaten Solok. Pemerintah belum mampu membenahinya secara keseluruhan, namun ia bertekad semaksimal mungkin menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk membantu penanganan bencana yang terjadi Kabupaten Solok.
Baca juga:
Warga Ubah Gang Sempit Jadi Kebun Sayur
|